Kamis, 08 September 2016

Warna



9 september 2016

Namanya hula. 
bukan semata-mata karena dia suka tari hula-hula, hahaha. dia adalah laki-laki berusia 27 tahun yang pasif di lingkungan sosial. Bukan tidak punya teman, hanya saja standar pertemanan dalam hidupnya berbalik 180 derajat denganku. Menurutnya, teman ya hanya teman, tidak perlu berbagi cerita terlalu banyak, tidak perlu harus banyak menghabiskan waktu bersama, tidak perlu kemana-mana selalu kompak. Baginya, hidup hanya bekerja, menjalankan tugas negara, mencari ilmu sebanyak-banyaknya.

semesta mempertemukan hula dengan orang sepertiku, yang punya banyak teman, yang selalu terbuka untuk cerita apa saja, dan tidak peduli soal etika ketika berkumpul bersama teman. Buatku, teman adalah saudara. Bahkan kadang mereka lebih mengerti kita dibanding keluarga kita sendiri.

bagiku, hula adalah hitam putih, hidupku berwarna, sama seperti ove dan istrinya di buku 'the man called ove'. maka sedikit-sedikit aku akan memberinya sebagian warna yang ku punya.

Hula, percayalah. ada jutaan orang diluar sana yang mempengaruhi hidupmu. Mungkin mereka tidak memberimu uang atau membantumu bertahan hidup. tapi, dari mereka lah yang sehari-hari berada di sekitarmu, kebaikan, empati, emosi, datang. Teman-temanmu yang mengisi hari-harimu. Mereka, dalam baik dan buruknya memberi pelajaran. 

Hula, aku senang  kalau kau pada akhirnya menerima warna-warni yang ku berikan. Hanya saja kau masih menyimpannya di satu halaman. aku menyukainya. tapi , ada waktunya nanti kau harus membagi warnanya ke halaman yang lain. aku tidak bisa janji akan bisa mendampingi hidupmu selamanya. Suka tidak suka aku atau kamu akan pergi entah siapa yang duluan dipanggil. Dan pada saat aku tidak bisa lagi memberi warna, yang bisa kau lakukan hanya membolak-balik halaman yang sudah berwarna dan menjaganya agar tetap hidup. Karena itu, aku suka sekali menulis dan bernyanyi. Hanya berjaga-jaga suatu saat kau membutuhkan warna-warna baru setelah aku sudah tidak ada.



Selasa, 03 Mei 2016

Indonesia "dandan"

Tulisan ini gw buat setelah ada dua artikel menarik di media indonesia hari ini, artikel pertama tentang revitalisasi pedestrian di Jakarta,
satu lagi tentang Bank bibit di lorong-lorong permukiman Makassar.

gw gatel banget pengen bahas ini, karena minggu kemarin dapet kesempatan untuk travelling ke ho chi minh dan hanoi, jadi gw mau cerita soal keadaan kota disana.
Jadi gini, Ho chi minh itu ada di selatan vietnam, sedangkan hanoi di utara.
 Ibukotanya memang hanoi, tapi kalau dibandingin infrastruktur kotanya bener bener jauh banget.
 Di Ho Chi Minh, jalanan ngga kotor, pedestriannya rapi, apalagi banyak bangunan yang desainnya ala ala eropa,
 secara umum bisa dibilang bagus.
Gw berpikir kalo Ho Chi Minh aja yang bukan ibukota keadaan kotanya enak begini harusnya Hanoi lebih bagus .. tapi... gw cuma bisa geleng - geleng kepala waktu turun bis di halte dan geret-geret koper cari alamat hostel.

Di sepanjang jalan banyak banget pedagang kaki lima, dan itu lebih jorok lagi dari yang sering kita temuin di Indonesia. Bukannya sok bersih ya, gw pun hampir setiap hari jajan di kaki lima, tapi ngga gini-gini banget keadaannya. Kalo di Indonesia kan kaki lima biasanya ada gerobaknya, nah kalo disini di bawah pakai kursi plastik yang biasa buat nyuci tau gak? dan buang sampahnya suka sembarangan gitu.


*sigh*


nyokap gw langsung nyeletuk "Hanoi kayak jakarta tahun 60-an".

meskipun bete mesti pilih-pilih jalan supaya ga kena becek atau kotoran karena harus geret koper, dalam hati gw bersyukur juga sih ternyata masih ada yang lebih parah dari Jakarta.


Jadi, gw seneng banget waktu baca media indonesia pagi ini karena akan ada revitalisasi pedestrian di jakarta. WOW. biar ga malu-maluin banget lah kalo ada turis.hahaha. Ibukota itu kan identitas negara, mau sampe kapan kita "ngga dandan". Dulu waktu kuliah di landscape kita sering banget dikasih liat contoh-contoh foto pedestrian yang ideal. Dimana orang bisa jalan kaki dengan nyaman dan aman ngga kesamber motor, apalagi di sampingnya ada taman, dinaungin pohon biar ngga panas. Lebih keren lagi kalau ada fasilitas untuk pengguna jalan yang difabel (semacam perbedaan tekstur di perkerasannya untuk membantu teman teman kita yang tidak bisa melihat ). Kalau dijabarin satu-satu bisa panjang banget. Intinya gimana caranya supaya kebutuhan pengguna jalan terpenuhi. Kalau pedestriannya nyaman, bersih, ga ada pedagang kaki lima, mungkin minat orang Indonesia untuk jalan kaki (ngga melulu naik kendaraan) bisa meningkat.


Artikel kedua yang bikin happy adalah, lorong-lorong permukiman di Makassar sekarang dipenuhi jejeran pot - pot tanaman. Meskipun lebar jalannya sempit (kayak jalan di perkampungan), tapi cantik !
semua warganya ikut nanem bibit sayuran, atau tanaman hias, pot - pot nya ada yang disusun, digantung, pokoknya sepanjang lorong bagus banget visualnya. ada juga beberapa spot yang dikasih pergola pakai tanaman rambat. Tentunya hal - hal kayak gini juga dorongan dari pemerintah kota Makassar yang punya misi untuk menjadikan kotanya jadi kota dunia. COOL!

Di kota gw sendiri di Bekasi, perbaikan pedestrian pun sebenarnya udah ada, kalau yang orang bekasi coba perhatiin dari Metropolitan mall sampai arah sumber artha. Pedestrian udah di re-desain dan di sepanjang itu udah ada barrier pakai tanaman pucuk merah, cuma kekurangannya, jadi banyak pedagang kaki lima, bikin kotor dan menghalangi jalan, ditambah lagi Bollard - bollard yang dipasang belum maksimal jadi banyak motor yang ikut naik ke pedestrian, pohon-pohonnya pun udah gondrong banget dan ga ada lampu. Jadi kalo malem jalan disitu harus hati-hati karena takut kesandung. Semoga aja projectnya ga berenti sampe disitu aja, karena masih banyak yang harus dibenahi, ngga cuma sekedar ngabisin anggaran aja. Sayang !

Tapi sekali lagi salut banget lah sama ide - ide baiknya untuk naikin kualitas kota-kota di Indonesia. Mungkin gw memang ngga turun langsung untuk ikut kasih ide, bikin desainnya, atau ngerjain proyeknya. Cuma sebagai lulusan Arsitektur Lanskap, gw bangga kalau kita udah mulai memperhatikan keindahan kota. Minimal, jangan buang sampah sembarangan dan jarang rusak fasilitas umum, guys !

Minggu, 17 April 2016

free

dalam sebuah rindu raga
seperti begitu saja mengepul di udara
ada banyak kata tersendat, belum saatnya terdengar
kata tedjo, kamu lupa atau pura - pura janji?
kapalku pergi jauh sampai pulau
setidaknya aku bersamamu
sekarang, mungkin juga nanti
ada waktunya ku lahirkan jiwa di waktu yang lain
kau harus tau,
mengucilkan perasaan sama saja omong kosong
sekali kali membiarkan takdir tak ada salahnya
nyaris tak pernah salah
batas belum ada kecuali kita bangun sendiri tembok tembok penjara
dulu sampai mati ku tunggu
sekarang tidak lagi


Anak gunung dan pantai bertemu

Februari 2016

aku bukan termasuk mereka yang merayakan hari kasih sayang. yang aku tau pada hari itu penjual coklat dan bunga sedikit bahagia, karena omsetnya naik.
dekorasi merah - pink - putih memenuhi seluruh pertokoan. Sebagian laki - laki memadati toko bunga, memilih beberapa mawar merah dengan senyum mengembang.

Pikirannya putih bersih, tetapi mungkin sekarang tidak lagi.
karena yang tercantik mengisi otaknya seperti palet warna - warni

Yang aku tau aku juga akan menemui seseorang. Kami sepakat secara tidak sengaja untuk bertemu, makan malam, basa - basi, lalu pulang.

Yang aku tau adalah dia, tiba - tiba datang dengan kemeja rapi dimasukkan ke dalam celana jeans, rambutnya kelimis maksimal, berjalan agak cepat, lalu membuat waktu dua jam menjadi begitu tenang.

Lampunya memang remang, aku tau. tapi bukan itu.
ada semacam kenaikan endorphin yang signifikan. Toh setinggi - tingginya kau sekolah, tetap saja kau bodoh saat jatuh cinta. dan kami, seperti air di pertemuan - pertemuan lainnya, di malam - malam lain, di cerita - cerita bodoh yang lain.

mengalir begitu saja.
jauh, semakin jauh.



Rabu, 27 Januari 2016

Bahagia

Aku tau, ayahmu orang baik meskipun aku belum pernah melihatnya.
Ayahmu mampu membuat seorang wanita tetap sendiri sampai saat ini, atau mungkin ibumu terlahir sempurna sebagai setia.

aku tau, ayahmu tak punya banyak waktu untuk mengajarkanmu banyak hal. Tuhan menjadikanmu tumbuh jadi seorang 'ayah' jauh sebelum waktunya.

kamu besar dalam keluarga yang hangat. Tak ada rasa sakit, cangkirmu selalu kosong.

aku ingin sekali menyalahkanmu atas sebuah pergi yang tanpa pesan. Jika ibu, kakak, dan adikmu wanita, aku juga sama. Aku berusaha memaafkan karena aku hanya tak ingin menyalahkan ayahmu yang tak sempat mengajarimu tanggung jawab atau bagaimana berperilaku baik. Bukan salahnya sama sekali.

Di lain waktu jika aku mati, akan ku temui ia untuk tidak kecewa, karena kamu hanya belum mengerti. Aku bisa membelamu.

Mungkin nanti aku juga akan mengikuti ibumu yang setia.
tergantung seberapa banyak dia yang lain menghargai.
sejauh apa dia mengerti.

Akan ku simpan setiaku, untuknya.
Maaf bukan untukmu.

Tuhan bilang aku berhak bahagia.
dan bahagiaku bukan dengan orang sepertimu.





Selasa, 29 Desember 2015

screaming

aku meninggalkanmu dalam tulisan dan suara
seakan-akan mempersiapkan diri jika suatu waktu kau ingin melihat
hanya jika..

perlahan-lahan aku padam
sampai hari ini belum ada jalan pulang
tak apa,
semua akan sendirian pada akhirnya
membusuk dalam siksa.

mereka bukan milik kita.


Tuhan mempersilahkan aku berlatih lebih lama.

mereka bahkan bukan milik kita..




Sabtu, 26 Desember 2015

Bintang yang belum jatuh

terimakasih untuk pernah memungutku
untuk sapaan sapaan sederhana
pujian tentang mata yang tak biasa

terimakasih untuk pernah selalu sigap jadi pilihan terakhir

terimakasih untuk selalu sabar mengerti keadaan yang rumit

terimakasih untuk goresan goresan ajaib

terimakasih untuk cerita cerita panjang tentang hidupku

terimakasih untuk tidak mengabaikan air mataku

terimakasih untuk selalu menanyakan hidupku

terimakasih untuk keyakinanmu suatu saat aku akan jadi ibu yang menakjubkan

terimakasih untuk selalu mendengar

:)