Minggu, 17 April 2016

free

dalam sebuah rindu raga
seperti begitu saja mengepul di udara
ada banyak kata tersendat, belum saatnya terdengar
kata tedjo, kamu lupa atau pura - pura janji?
kapalku pergi jauh sampai pulau
setidaknya aku bersamamu
sekarang, mungkin juga nanti
ada waktunya ku lahirkan jiwa di waktu yang lain
kau harus tau,
mengucilkan perasaan sama saja omong kosong
sekali kali membiarkan takdir tak ada salahnya
nyaris tak pernah salah
batas belum ada kecuali kita bangun sendiri tembok tembok penjara
dulu sampai mati ku tunggu
sekarang tidak lagi


Anak gunung dan pantai bertemu

Februari 2016

aku bukan termasuk mereka yang merayakan hari kasih sayang. yang aku tau pada hari itu penjual coklat dan bunga sedikit bahagia, karena omsetnya naik.
dekorasi merah - pink - putih memenuhi seluruh pertokoan. Sebagian laki - laki memadati toko bunga, memilih beberapa mawar merah dengan senyum mengembang.

Pikirannya putih bersih, tetapi mungkin sekarang tidak lagi.
karena yang tercantik mengisi otaknya seperti palet warna - warni

Yang aku tau aku juga akan menemui seseorang. Kami sepakat secara tidak sengaja untuk bertemu, makan malam, basa - basi, lalu pulang.

Yang aku tau adalah dia, tiba - tiba datang dengan kemeja rapi dimasukkan ke dalam celana jeans, rambutnya kelimis maksimal, berjalan agak cepat, lalu membuat waktu dua jam menjadi begitu tenang.

Lampunya memang remang, aku tau. tapi bukan itu.
ada semacam kenaikan endorphin yang signifikan. Toh setinggi - tingginya kau sekolah, tetap saja kau bodoh saat jatuh cinta. dan kami, seperti air di pertemuan - pertemuan lainnya, di malam - malam lain, di cerita - cerita bodoh yang lain.

mengalir begitu saja.
jauh, semakin jauh.