9 september 2016
Namanya hula.
bukan semata-mata karena dia suka tari
hula-hula, hahaha. dia adalah laki-laki berusia 27 tahun yang pasif di
lingkungan sosial. Bukan tidak punya teman, hanya saja standar pertemanan dalam
hidupnya berbalik 180 derajat denganku. Menurutnya, teman ya hanya teman, tidak
perlu berbagi cerita terlalu banyak, tidak perlu harus banyak menghabiskan
waktu bersama, tidak perlu kemana-mana selalu kompak. Baginya, hidup hanya
bekerja, menjalankan tugas negara, mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
semesta mempertemukan hula dengan orang sepertiku, yang
punya banyak teman, yang selalu terbuka untuk cerita apa saja, dan tidak peduli
soal etika ketika berkumpul bersama teman. Buatku, teman adalah saudara. Bahkan
kadang mereka lebih mengerti kita dibanding keluarga kita sendiri.
bagiku, hula adalah hitam putih, hidupku berwarna, sama
seperti ove dan istrinya di buku 'the man called ove'. maka sedikit-sedikit aku
akan memberinya sebagian warna yang ku punya.
Hula, percayalah. ada jutaan orang diluar sana yang
mempengaruhi hidupmu. Mungkin mereka tidak memberimu uang atau membantumu
bertahan hidup. tapi, dari mereka lah yang sehari-hari berada di sekitarmu,
kebaikan, empati, emosi, datang. Teman-temanmu yang mengisi hari-harimu.
Mereka, dalam baik dan buruknya memberi pelajaran.
Hula, aku senang kalau kau pada akhirnya menerima warna-warni
yang ku berikan. Hanya saja kau masih menyimpannya di satu halaman. aku menyukainya.
tapi , ada waktunya nanti kau harus membagi warnanya ke halaman yang lain. aku
tidak bisa janji akan bisa mendampingi hidupmu selamanya. Suka tidak suka aku
atau kamu akan pergi entah siapa yang duluan dipanggil. Dan pada saat aku tidak
bisa lagi memberi warna, yang bisa kau lakukan hanya membolak-balik halaman
yang sudah berwarna dan menjaganya agar tetap hidup. Karena itu, aku suka
sekali menulis dan bernyanyi. Hanya berjaga-jaga suatu saat kau membutuhkan
warna-warna baru setelah aku sudah tidak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar