Minggu, 15 Januari 2012

aku maunya kamu.titik.

Suara anak-anak kos masih terdengar seperti biasa. Mereka makhluk malam yang antah berantah tidurnya jam berapa. dan otomatis kamar ara gelap duluan. bukan karena ia tertidur. Kepalanya dipenuhi oleh kata-kata yang banyak, sesak, saling berebut imajinasi disamping pikiran apa aja sepanjang malam tahun baru kemarin yang belom sempet ditulis.

Harmonika aditya sofyan masih berusaha menahan ara untuk tetap tenang  menulis. Hari ini tanggal 2 januari 2012. Tanggalnya bagus : 02-01-2012. Tak sadar ara tersenyum memikirkan apa yang ia inginkan terjadi pada hari ini.

Kemarin ara hampir collaps di bis dalam perjalanannya menuju rumah, migrain datang tiba-tiba, menguras titik fokus paling kuat dalam sepersekian kekuatan yang tersisa . Wajahnya pucat dan hanya bisa pasrah beberapa detik setelah ia sampai di terminal. Dan waktu sangat tidak bersahabat untuk mengatakan bis selanjutnya akan datang sebentar lagi. Dilihatnya sekeliling, ada banyak karakter pada pandangan seorang ara, dilihatnya satu-persatu orang dari tiap sudut, sebagian sibuk berjualan, sebagian yang lain berbicara, sebagian kecil lainnya berdiri menelan raut khusus bagi mereka yang sudah sangat lama menunggu bis. Selama itu pula ara berusaha menahan rasa sakit.
Sampai Beberapa dari mereka terlihat panik membopong tubuh ara. Dalam kesadaran seadanya tidak mungkin bisa menelaah apa yang dkatakan orang lain. Pikirannya morat marit ke segala arah. Bercampur dentuman dendrit-dendrit otak.

Saya sangat-sangat membenci diri saya saat tidak mampu mengucapkan selamat pagi untuk anda
Saya adalah orang bodoh yang melewatkan milyaran detik untuk tidak mendengar suara anda
Saya makhluk egois yang hanya bicara seperlunya kepada anda
Dan saya adalah orang yang paling membutuhkan anda untuk berada disamping saya disaat laki-laki lain mengecewakan saya.

Ada waktu yang sangat panjang untuk tau menau sosok itu. Ara bisa saja menyapa semua orang yang ia  kenal setiap  bertemu di jalan, tapi tidak untuk yang satu ini. Entahlah. Ara terlahir sebagai perempuan penakut.



Sekali saja, ayo kita berbincang sebentar di depan meja makan.dan pakaikan selimut setelahnya. Tak perlu berdongeng karena wajahmu adalah cerita yang tak pernah habis.tak perlu menangis, tak perlu apapun. Kadang senyum mampu mewakili apa saja yang pernah terjadi dan membuat semuanya terlihat sempurna.
Irwansyah,
Aku anak perempuan yang ingin sekali gambarnya dipajang di dompetmu.
Aku maunya kau ayah..titik.
Jangan biarkan koma berada di Kalimat terakhirku.


Seketika tulisan ara buram dan berair terkena tetesan air. Larut bersama emosi meledak-ledak sambil menaruh selembar foto pada dompet yang masih berlumuran darah itu.
Ayah……

Kamar kos, 2 januari 2012

2 komentar: