Rabu, 02 Desember 2015

Layang layang



Kita selalu punya ruang untuk mengingat sebuah pelukan pertama dan terakhir kalinya

bukan berarti kita tau ini saat yang tepat,

hanya saja semua mengalir seadanya

setidaknya aku, pernah sekali di udara. setelah itu kau melepaskanku terbang tinggi


aku pikir kau memainkan talinya, ternyata tidak lagi


kau, tak peduli seberapa buruk hidupmu terus menumpuk gelas - gelas bir

Tuhan terlalu tangguh di lawan

maka kau memegang mataku dengan air mata dan permohonan


katamu akan sangat menyenangkan nantinya jika anak kita tau, orang tuanya nakal


kau juga begitu peduli dengan hidung dan bulu mata,katanya cantik.


selalu ada ruang untuk mengingat layang - layang.

katamu ia sepertiku.

selalu menyenangkan.


layang - layang putus terbawa angin, semakin rusak terkena hujan. 

semakin tak bisa dikejar anak-anak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar