Minggu, 07 April 2013

sakit

Tuhan memberikan semuanya diam-diam, perlahan dan sangat lembut merasuki jiwa setiap ciptaannya. tentang apa yang telah dan akan terjadi, nanti.

yang aku tau jika aku tidak sakit, aku tidak akan bisa merasakan bagaimana bahagianya diperhatikan. jika aku tidak sakit, coklat yang dibawa ayah tidak akan seenak ini. jika aku tidak sakit, dia tidak akan memberiku bubur dan menyuapi aku sepagi ini. jika tidak sakit,ah.... terlalu banyak hal membahagiakan yang tidak akan pernah dirasa.

toh rasa sakit hanya paksaan respon dari syaraf yang selalu memaksamu untuk tetap berbaring, hanya berjalan jika ingin ke kamar mandi, dan membuatmu lebih banyak nonton televisi.

bahkan untuk berjalan pun aku harus memecah ATP lebih banyak dari biasanya. untuk mengurangi kecepatan kipas angin pun aku membutuhkan tongkat kayu ini.hidupku ternyata rumit sekali.

hanya saja semua ini terjadi diam-diam, perlahan dan sangat lembut.

sederhananya, aku bersyukur masih bisa berjalan menggunakan kedua kakiku lagi, berlari secepat atlet satu kaki yang berlari begitu kencangnya di lintasan marathon,

meskipun bukan di tanah, lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar