‘selamat bergabung
di perusahaan kami’
Siang itu putra,
general manager sebuah perusahaan terkemuka menyalami salah satu karyawan yang
baru saja diterimanya. Karyawan baru tersebut merasa senang sekali diterima
bekerja disana.
‘maaf arifin,
sebelum kamu pergi bolehkan saya titip ini?’ putra memberikan sebuah amplop
putih kepada arifin, karyawan yang baru
saja diterima di perusahaan tersebut.
‘apa ini pak?’
‘sampaikan saja
kepada bapakmu di rumah ya, terimakasih’ putra tersenyum dan arifin pamit
pulang dengan kebingungan. Dilihatnya lagi amplop itu, amplop biasa tanpa
tulisan sedikitpun, namun tertutup rapat.
Sesampainya di
rumah, arifin memberikan amplop tersebut kepada bapaknya
‘pak, aku diterima
kerja, dan bos ku menitipkan ini,katanya buat bapak’
‘apa ini?’
‘aku juga tidak
tau, buka saja, aku juga penasaran pak’
Akhirnya arifin dan
bapaknya duduk bersebelahan di kursi ruang tamu sambil membuka amplop itu.
Selamat pagi, siang, sore, atau malam bapak adi.
Saya
tidak bisa memprediksi kapan pastinya bapak membaca surat ini. Mungkin sudah
bertahun-tahun yang lalu disaat bapak menghina karya saya di depan teman-teman.
Siang itu, saya ingat sekali bapak menyuruh saya untuk pindah jurusan dan
melakukan hal yang lain saja, karena gambar saya buruk. Buruk sekali. Setiap
bertemu dengan saya bapak selalu mengatakan hal yang sama, dan saya benar-benar
tidak bisa berbuat apa-apa.
Mungkin memang benar pak, gambar saya sangat buruk. Saya
pun sudah berusaha untuk memperbaiki diri. Segala macam hal saya lakukan untuk
membuat gambar saya menjadi lebih baik. Mulai dari membaca buku referensi,
meminta bantuan teman, dan sebagainya.
Tapi sayang sekali, bapak bukanlah orang
yang melihat progres, bapak hanya melihat hasil akhir entah bagaimana usaha
saya waktu itu.
Saya memang tidak bisa menggambar, tapi bapak lupa kalau
saya bisa berpikir dan menulis.
Bapak lupa kalau setiap orang mempunyai
speliasisasi tersendiri yang membuat dirinya lebih dibandingkan orang lain. Dan
disinilah saya berada sekarang, di perusahaan percetakan buku-buku lanskap yang telah saya bangun selama hampir 10 tahun
semenjak saya lulus.
Anak saya, general manager perusahaan ini telah menerima
anak bapak untuk bekerja disini. Bukan karena sengaja, tetapi karena saya ingin
memberi kesempatan, karena saya percaya anak bapak mempunyai kelebihan dalam
suatu hal meskipun saya belum mengetahuinya secara pasti.
Terimakasih atas semua perkataan tidak menyenangkan saat
saya kuliah dulu pak.
Selamat datang di perusahaan kami.
Rizka
Zahra Tamira
‘ Mah, surat yang tadi dititip untuk arifin
sebenernya surat apa sih?’ tanya putra kepada saya.
‘ ah, bukan apa – apa ‘
Kamar
kos, 21 Juni 2012
bravo! 3 cheers for sweet revenge
BalasHapushehe, makasih yaa ka reza :))
BalasHapus